Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini
Belakangan ini muncul fenomena muda-mudi yang berkumpul di kawasan Jalan Sudirman,quickq最新的充值流程 Jakarta Pusat sambil mengekspresikan diri lewat "Citayam Fashion Week". Muda-mudi berusia belasan tahun tersebut mayoritas berasal dari daerah penyangga Jakarta seperti Depok, Citayam dan Bojong Gede di Bogor.
Kawasan Niaga Terpadu Sudirman atau dikenal dengan SCBD kerap diasosiasikan sebagai kawasan elite dan eksklusif. Tetapi, belakangan kawasan tersebut menjadi tempat berkumpulnya muda-mudi dengan memamerkan berbagai jenis mode pakaian tanpa disponsori oleh merk fashion tertentu.
Baca Juga: Sandiaga Bidik Remaja-Remaja SCBD jadi Konten Kreator
Sosiolog Universitas Udayana Bali Wahyu Budi Nugroho, S. Sos., MA menyebutkan, ada beberapa dampak sosial yang bisa muncul dari fenomena 'Citayam Fashion Week', salah satunya budaya konsumerisme. Hal ini akan muncul ketika muda-mudi ini menghabiskan lebih banyak uang untuk penampilan daripada untuk hal-hal lain yang lebih produktif.
"Misalnya untuk pendidikan mereka, apalagi jika mereka sampai harus berhutang atau mengajukan kredit agar bisa berpenampilan seperti yang mereka inginkan," kata Wahyu, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (16/7/2022).
Wahyu mengatakan, fenomena ini juga akan mehirkan social distinction atau jarak sosial dengan muda-mudi lain. Penggunaan kode-kode atau simbol tertentu dalam fashion, kata dia, berpotensi memunculkan definisi tentang apa yang dianggap keren dan tidak keren, apa yang bagus dan tidak bagus, serta apa yang dianggap kekinian dan tidak kekinian di kalangan anak muda.
"Mereka yang dianggap tidak keren, tidak bagus, atau tidak kekinian bisa tereksklusi atau tersisihkan dari dunia pergaulan, karena memang salah satu akibat dari fashion adalah menciptakan struktur sosial semudalam dunia pergaulan," kata Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, fenomena tersebut lambat laun bisa juga ditiru oleh muda-mudi di daerah lain di Indonesia. Secara sosiologis, kata dia, fenomena masyarakat tontonan memang selalu berpotensi meluaskan skalanya, apalagi jika sudah diliput media massa.
下一篇:Benarkah Pinggang Nyeri dan Pegal Tanda Sakit Ginjal?
相关文章:
- 日本电影大学选哪所比较好?
- Semua Akses GBK Ditutup saat Konser Coldplay, Polisi Sarankan Naik Transportasi Umum
- Rita Widyasari Diendus Lakukan Upaya TPPU
- Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK, Barang Bukti yang Disita Diungkap
- Keluarga Korban Hadiri Gelar Perkara Kecelakaan Anak Pejabat Polda NTB
- 5 Buah Terbaik untuk Kaum Pelupa, Ampuh Bikin Daya Ingat Makin Tokcer
- TKN Prabowo
- Doa 10 Hari Kedua Ramadan, Waktu Tepat Memohon Ampunan dari Allah
- Keranjang Sultan, Hiburan Ekstrem Terbaru Warga Sukabumi
- Rita Widyasari Diendus Lakukan Upaya TPPU
相关推荐:
- 萨凡纳艺术与设计学院研究生有什么专业选择?
- Firli Bahuri Bantah Mangkir Pemeriksaan Polda Metro Jaya
- Inilah Tips Mengantisipasi Paham Radikal
- Tahu Ada Lahan Hijau Dijadikan Rumah Tinggal, Begini Reaksi Anies
- Reses Heri Koswara Sosialisasikan Program DPRD Jabar
- Baliho Raksasa Nyaris Ambruk di Jakarta Barat
- Makanan Kaya Serat untuk Sahur dan Berbuka, BAB Lancar Selama Puasa
- Bacaan Niat Salat Sunah di Malam Nuzulul Qur'an dan Amalan Lainnya
- PBB Datangi Kantor PKB, Cak Imin Buka Peluang Gabung Koalisi KIR
- Kebiasaan Rasulullah SAW Mengonsumsi Kurma Ganjil, Apa Alasannya?
- 伯克利音乐学院研究生招生要求详解
- 5 Rekomendasi Channel Dakwah, Bikin Hati Adem Selama Ramadhan
- 专升本,我拿下伦艺/爱丁堡等6张名校offer,还有拉夫堡的双专业录取!
- Apa Hukum Memakai Makeup Waterproof saat Wudu dan Sholat?
- Negara Kehilangan Rp291 Triliun Akibat Produk Palsu
- 日本音乐留学费用大概多少?
- Melonjak Rp26 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Tembus Rp1,9 Juta per Gram
- 2 Komisaris PT SBMK Diklarifikasi Soal Dugaan TPPU Panji Gumilang
- Polisi Periksa Mario Dandy Terkait Kasus Dugaan Pencabulan pada AG
- Melonjak Rp26 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Tembus Rp1,9 Juta per Gram