时间:2025-06-03 05:41:38 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menilai, pembentukan tim gabungan penca ?quickq下载地址
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menilai, pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut tewasnya sejumlah korban dalam rusuh terkait aksi massa 21-22 Mei 2019 tak diperlukan. Yasonna memilih memercayakan pada Polri untuk mengusut kasus tersebut.
Baca Juga: LPSK Dorong Komnas HAM Bentuk TPGF Usut Tewasnya 8 Orang dalam 22 Mei
Yasonna menilai, polisi sudah menjelaskan kasus kerusuhan seputar 22 Mei 2019 disertai bukti-bukti. Proses penyelidikan pun masih berlangsung.
"Kalau polisi tidak benar ini ada Komisi III (DPR RI) sebagai mitra kerja untuk mengawasi jelaskan yang wakili parpol untuk menanyakan kepada kapolri, tidak perlulah TGPF itu untuk apa?" kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6).
Yasonna merasa polisi tak menyembunyikan apa pun soal kasus tersebut. Komisi III DPR RI, kata Yasonna dapat mengevaluasi dan menanyakan pada Polri untuk lebih menyeluruh pada Polri. Masyarakat yang belum puas dengan pengusutan Polri pun dapat menyampaikan lamgsung pada masyarakat.
"Sampaikan keluhannya nanti Komisi III undang polri untuk lakukan pengawasan. Jadi mekanisme konstitusional kita sudah cukup untuk itu karena ini masih dalam bentuk yang terlihat masih controlable," ujar Yasonna.
Yasonna juga mengakui adanya korban yang dipastikan tewas karena tertembak peluru tajam. Ia menyebut, peluru itu pun diakui Polri sebagai peluru tajam. Namun, peluru itu disebut Yasonna berbeda dengan peluru yang dimiliki Polri.
"Peluru tajamnya bukan standar polri. Itu persoalannya. Polri dan TNI diperintahkan tidak boleh bawa senjata taham hanya peluru karet. Tapi sudahlah serahkan ke polisi untuk jelaskan itu kepada publik kita semua awasilah secara konstitusional Komisi III mengawasi," ujar Yasonna menambahkan.
Wacana pembentukan TGPF kerusuhan 22 Mei mencuat di parlemen. Sejumlah fraksi oposisi mengusulkan agar pemerintah mendorong pembentukan TGPF hingga panitia khusus (pansus) untuk mengusut penyebab jatuhnya korban dalam kerusuhan 22 Mei 2019. Usulan ini muncul karena kebuntuan proses hukum dan belum terungkapnya jatuhnya korban.
Apakah Makan Nasi Bisa Bikin Perut Jadi Buncit?2025-06-03 05:39
10 Makanan Terbaik dan Terburuk untuk Kesehatan Ginjal2025-06-03 05:27
Diperiksa 8,5 Jam, Maria Lestari Gak Tau Dipanggil KPK soal Kasus Hasto2025-06-03 05:08
UMP Jakarta Naik 5,1%, Wagub Riza Berharap Para Pengusaha Mengerti2025-06-03 05:00
Waterpark di Bekasi Dibongkar karena Langgar Aturan, 2 Menteri Turun Langsung2025-06-03 04:41
FOTO: Memanjakan Anabul Saat Libur Natal dan Tahun Baru2025-06-03 04:36
Hakim MK Ridwan Mansyur Ujug2025-06-03 03:55
10 Prodi di Unnes dengan Daya Tampung Terbanyak untuk SNBP 2025, Bisa Jadi Referensi Camaba!2025-06-03 03:40
5 Bumbu Pedas Ini Bisa Jadi Alternatif di Tengah Harga Cabai Mahal2025-06-03 03:19
MK Hapus Presidential Threshold 20%, Partai Demokrat: Masyarakat Lebih Banyak Pilihan2025-06-03 03:01
4 Faktor yang Menurunkan IQ Anak, Orang Tua Wajib Perhatikan2025-06-03 05:28
Laporan Pertama di Dunia, Pita Suara Remaja AS Lumpuh Akibat Covid2025-06-03 05:06
Termahal, Durian Musang King Terjual Sampai Rp618 Juta2025-06-03 04:55
10 Pertanyaan Seputar Kesehatan Paling Dicari di Google Sepanjang 20232025-06-03 04:44
IDRX Wakili Indonesia di Stablecon 2025, Bawa Stablecoin Berbasis Rupiah di Panggung Internasional2025-06-03 04:29
10 Contoh Kalimat Alasan Sanggah Hasil Akhir CPNS 2024, Bisa Jadi Referensi Peserta!2025-06-03 04:13
FOTO: Sensasi Main Salju Saat Libur Natal di Trans Snow World Bintaro2025-06-03 03:54
VIDEO: Melihat Persiapan Pesta Malam Tahun Baru di Berbagai Negara2025-06-03 03:44
Maksud Hati Bela Habieb Rizieq, Anggota FPI Dibekuk Polisi2025-06-03 03:18
Berapa Lama Ayam Matang Tahan di Kulkas?2025-06-03 03:16